وذلكَالدهرَ كلَّهُ. "Tidaklah seorang Muslim menghadiri shalat wajib (di masjid), ia membaguskan wudhunya dan membaguskan khusyuk serta rukuknya, kecuali itu semua menjadi kafarah (penghapus) dosa-dosanya yang telah berlalu, selama ia tidak mengerjakan dosa besar. Dan itu berlaku sepanjang masa" (HR. Muslim no. 228).
13 Ayat Tentang Taubat Dan Terjemahannya – Manusia adalah tempatnya salah dan dosa. Tidak ada manusia yang benar-benar bersih dan suci. Oleh karena itu, Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang memberikan kesempatan kepada setiap hamba-Nya untuk selalu membersihkan dosa-dosa dari segala kesalahan dengan cara bertaubat. Bertaubat tidak hanya dilisan yang cukup diucapkan dengan istighfar saja, tetapi juga dengan penyesalan dan tekad kuat untuk tidak mengulanginya lagi atau bertaubat secara total dengan sebenar-benar taubat Taubatan Nasuha Pengertian Taubat Taubat secara bahasa artinya kembali. Sedangkan menurut istilah taubat adalah kembalinya seorang hamba kepada Allah SWT dari segala perbuatan dosa yang pernah dilakukannya, baik secara sengaja maupun tidak disengaja, dahulu, sekarang dan yang akan datang. Syarat taubat Agar taubat diterima oleh Allah SWT., maka harus memenuhi syarat-syarat berikut ini 1. Ikhlas karena Allah Ta’ala Taubatnya dilakukan dengan penuh keikhlasan semata karena Allah. Bukan karena riya’, nama baik, takut kepada makhluk ataupun mengharap suatu urusan duniawi yang ingin diraihnya. Jika taubat dilakukan hanya karena Allah, karena takut akan siksaan dan adzab-Nya serta hanya mengharap keridhoan-Nya, berarti ia telah ikhlas untuk bertaubat. 2. Menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukan Setelah ikhlas bertaubat karena Allah, maka syarat selanjutnya adalah menyesali perbuatan dosa yang dilakukannya. Menyesali dan bersedih hati atas perbuatan yang telah dilakukan dan memandangnya sebagai suatu perkara besar yang wajib ditinggalkan. 3. Tidak lagi melakukan dosa tersebut Artinya berhenti total dari perbuatan dosa yang telah dilakukan. Bila dosanya tersebut berupa tindakannya meninggalkan hal-hal yang wajib, maka setelah taubat ia harus melakukannya dan berusaha semaksimal mungkin untuk membayarnya. Namun jika dosanya tersebut berupa tindakan melakukan sesuatu yang diharamkan, maka ia harus cepat berhenti total, menjauhinya dan tidak kembali lagi pada perbuatan tersebut. Termasuk juga, bila dosa yang dilakukan terkait dengan sesama makhluk, maka dia harus memberikan hak-hak mereka atau meminta dihalalkan darinya. 4. Bertekad untuk tidak mengulanginya lagi Berjanji dan bertekad di dalam hati untuk tidak mengulangi perbuatan maksiat yang telah bertaubat dari perbuatan itu. 5. Taubat terjadi pada waktu yang diperkenankan Jika taubat terjadi setelah lewat waktu yang diperkenankan, maka taubatnya tidak diterima. Lewatnya waktu yang diperkenankan tersebut dapat bersifat umum dan dapat pula bersifat khusus. Waktu yang bersifat umum adalah saat matahari terbit dari arah terbenamnya. Adapun waktu secara khususnya yaitu saat ajal tiba, ketika ajal telah sampai dikerongkongan, maka taubatnya tidak diterima. Ayat Al-Qur’an Tentang Taubat Dalam Al-Qur’an banyak sekali Allah menyinggung tentang taubat. Namun dalam kesempatan ini, catatanmuslimah hanya memberikan 13 ayat yang berkaitan dengan taubat. Berikut ayat-ayat dan terjemahannya. Surat Al-Baqarah ayat 128 Artinya “Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan jadikanlah diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang“. Surat Al-Baqarah ayat 222 Artinya “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri“. Artinya “Sesungguhnya orang-orang kafir sesudah beriman, kemudian bertambah kekafirannya, sekali-kali tidak akan diterima taubatnya; dan mereka itulah orang-orang yang sesat“. Artinya “Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana“. Artinya “Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan yang hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, barulah ia mengatakan “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang”. Dan tidak pula diterima taubat orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih“. Artinya “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari syirik itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar“. Artinya “Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, yaitu bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. Surat At-Taubah ayat 11 Artinya “Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka mereka itu adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui“. Artinya “Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan juga orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan“. Artinya “Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu mengampuni bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki dirinya, sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang“. Artinya “Dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya“. Artinya “Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan“. Artinya “Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab neraka yang membakar“. Itulah ringkasan singkat mengenai pengertian dan syarat taubat serta 13 Ayat Al-Qur’an Tentang Taubat Dan Terjemahannya. Semoga dapat membantu bagi yang membutuhkan dan bermanfaat bagi kita semua. Salam ukhuwah 🙂
SalahPaham Terhadap Hadits dan "Kedunguan" Umat. Beberapa orang menyitir hadits. Beberapa yang lainnya menyitir hadits yang bertetangan dengan hadits pertama. kemudian mereka berdebat, menggalang dukungan, mendirikan masjid masing masing, membangun firqah dan kemudian melegitimasikan keterpecahan yang "mereka rencanakan" sendiri. Setidaknya ada lima Amalan Penghapus Dosa karena Allah SWT Maha Pengampun. MANUSIA tidak lepas dari khilaf sehingga sering berbuat dosa melanggar aturan Allah Swt. Pepatah Arab mengatakan, Al-Insanu Mahalul Khoto wan Nisyan, manusia itu tempatnya salah dan lupa. Tidak ada manusia yang sempurna kecuali Nabi Muhammad Saw yang memiliki budi pekerti yang agung khuluqin adzim, teladan yang baik uswatun hasanah, dan dijaga oleh Allah dari perbuatan dosa ma'shum. Pengertian Dosa dalam Islam Dosa adalah konsep Islam adalah perbuatan maksiat atau melanggar larangan Allah SWT. Rasulullah Saw menyatakan, dosa itu kebalikan dari perbuatan baik. Dosa, sabda Nabi Saw, akan membuat gelisah hati seorang mukmin dan merasa malu jika perbuatan buruknya itu diketahui orang lain. الْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ وَاْلإِثْمُ مَا حَاكَ فِي نَفْسِكَ وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ . [رَوَاهُ مُسْلِم] “Kebajikan itu adalah budi pekerti yang baik, dan dosa itu adalah segala sesuatu yang menggelisahkan perasaanmu dan yang engkau tidak suka bila dilihat orang lain.” HR. Muslim. Baca juga Saat Bebuat Dosa, Iman Lepas! Karena kasih-sayang-Nya, Allah SWT Maha Pengampun. Allah SWT selalu berkehendak menghapus atau mengampuni semua dosa hamba-hamba-Nya. "Katakanlah! Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampunkan semua dosa” QS. Az-Zumar53. Dalam sebuah Hadits Qudsi disebutkan, Allah Ta’ala berfirmanقَالَ اللَّهُ يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِى وَرَجَوْتَنِى غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ فِيكَ وَلاَ أُبَالِى يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِى غَفَرْتُ لَكَ وَلاَ أُبَالِى يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِى بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِى لاَ تُشْرِكُ بِى شَيْئًا لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً ”Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau menyeru dan mengharap pada-Ku, maka pasti Aku ampuni dosa-dosamu tanpa Aku pedulikan. Wahai anak Adam, seandainya dosamu membumbung tinggi hingga ke langit, tentu akan Aku ampuni, tanpa Aku pedulikan. Wahai anak Adam, seandainya seandainya engkau mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh bumi dalam keadaan tidak berbuat syirik sedikit pun pada-Ku, tentu Aku akan mendatangi-Mu dengan ampunan sepenuh bumi pula.” HR. Tirmidzi. 5 Amalan Penghapus Dosa Berikut ini 5 amalan penghapus dosa. 1. TOBAT Tobat adalah menyatakan penyesalan, memohon ampunan kepada Allah, dan berjanji tidak mengulangi perbuatan yang melanggar aturan-Nya. "Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” Al-Baqarah 37. “Dan Dialah Allah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan.” QS. Asy-Syura 25 “Bahwa Allah membentangkan tangan-Nya di malam hari untuk menerima taubat orang-orang yang berbuat jelek di siang hari dan membentangkan tangan-Nya di siang hari untuk menerima taubat orang-orang yang berbuat jelek di malam hari sehingga matahari terbit dari arah barat.” HR. Muslim. “Orang yang bertaubat dari dosanya bagaikan orang yang tidak mempunyai dosa sama sekali” HR. Ibn Majah, Sahih al-Jami’. Cara tobat yaitu dengan memanjatkan doa memohon ampunan dan/atau shalat taubat. Doa paling ringkas adalah istighfar. Doa panjang antara lain sebagaimana tercantum dalam hadits Shahih Bukhari dan Muslim berikut ini اللَّهُمَّ إِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِى ظُلْمًا كَثِيرًا وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ ، فَاغْفِرْ لِى مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ ، وَارْحَمْنِى إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ » "Alloohumma innii zholamtu nafsii zhulman katsiiron wa laa yaghfirudz dzunuuba illa anta faghfirlii maghfirotan min 'indika warhamnii innaka antal ghofuurur rohiim" "Ya Allah, sungguh aku telah menzhalimi diriku sendiri dengan kezhaliman yang banyak, sedangkan tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka itu ampunilah aku dengan suatu pengampunan dari sisi-Mu, dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang HR. Bukhari dan Muslim. Shalat Tobat adalah shalat dua rakaat lalu meminta ampun kepada Allah SWT dengan doa istighfar dalam bahasa apa saja, termasuk doa minta ampun dalam hadits di atas. “Tidaklah seorang hamba melakukan dosa kemudian ia bersuci dengan baik, kemudian berdiri untuk melakukan shalat dua raka’at kemudian meminta ampun kepada Allah, kecuali Allah akan mengampuninya.” Kemudian beliau membaca ayat ini “Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” HR. Tirmidzi, Abu Daud, dan Ibnu Majah. 2. ISTIGHFAR Istighfar adalah memohon ampun kepada Allah Swt dengan kalimat "Astaghfirullahal'adzim" atau kalimat lain yang semakna. "Beristighfarlah kamu kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun..." QS. Nuh10. "Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. Jika kamu mengerjakan yang demikian, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik terus menerus kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan balasan keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat." 3. "Barangsiapa beristighfar secara rutin, pasti Allah memberinya jalan keluar dalam kesempitan dan memberi rezeki yang tiada terhingga padanya." HR. Abu Daud. 3. SEDEKAH Sedekah yaitu menyisihkan sebagian harta untuk membantu orang yang membutuhkan kaum dhuafa dan mendanai dakwah atau syiar Islam. Sedekah bisa diartikan juga dengan mengeluarkan harta yang tidak wajib di jalan Allah selain zakat. Sedekah juga meliputi bantuan nonmateri atau ibadah-ibadah fisik nonmateri, seperti menolong orang lain dengan tenaga dan pikiran, mengajarkan ilmu, bertasbih, dan berdzikir. "Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api" HR. Tirmidzi. “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan ganjarannya kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” QS. Al Hadid 18. Baca juga 18 Jenis Sedekah 4. SABAR MENGHADAPI MUSIBAH/UJIAN Musibah, seperti sakit, termasuk penghapus dosa, selama kita bersabar dan tawakal kepada Allah Swt atas ujian tersebut. “Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla berfirman, “Sesunguhnya apabila Aku menguji seorang hamba-Ku yang mukmin, lalu ia memuji-Ku atas ujian yang Aku timpakan kepada-Nya, maka ia bangkit dari tempat tidurnya dalam keadaan bersih dari dosa seperti hari ibunya melahirkannya.“ HR. Ahmad. “Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya”. HR. Bukhari dan Muslim. “Tidaklah seseorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah-gulanan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahannya”. HR Bukhari. “Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengan dosa-dosanya”. HR. Muslim. “Bencana senantiasa menimpa orang mukmin dan mukminah pada dirinya, anaknya dan hartanya, sehingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada kesalahan pada dirinya” HR. Tirmidzi, Ahmad, Al-Hakim, Ibnu Hibban. “Sesungguhnya Allah benar-benar akan menguji hamba-Nya dengan penyakit, sehingga ia menghapuskan setiap dosa darinya”. HR. Al-Hakim. “Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, melainkan ditetapkan baginya dengan sebab itu satu derajat dan dihapuskan pula satu kesalahan darinya”. HR. Muslim. “Janganlah kamu mencaci-maki penyakit demam, karena sesungguhnya dengan penyakit itu Allah akan menghapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi”. HR. Muslim. 5. MELAKUKAN AMAL KEBAIKAN Amal kebaikan amal saleh, seperti mengerjakan ibadah wajib shalat, zakat, puasa, haji dan ibadah sunah seperti shalat malam, juga menolong sesama, senyum menyenangkan orang lain, membaca Al-Quran, berkata-kata yang baik, menyempurnakan wudhu, dapat menghapuskan dosa. "Sesungguhnya kebaikan itu menghapuskan keburukan, yang demikian itu adalah peringatan bagi orang orang yang ingat." QS. Hud114. Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan "Sesungguhnya melakukan kebaikan itu menghapuskan dosa dosa silam". Rasulullah Saw bersabda "Dan ikutilah keburukan itu dengan kebaikan kerana pahala kebaikan itu dapat menghapuskan dosa keburukan". HR. Ahmad, Tirmidzi, Hakim, dan Tabrani. “Bertakwalah kepada Allah di mana pun kamu berada, ikutilah kejelekan dengan kebaikan yang menghapusnya dan bergaullah dengan sesama manusia dengan akhlak perangai/perilaku yang baik.” HR. At-Tirmidzi dan Ahmad. “Shalat lima waktu dan Jum’at ke Jum’at dan Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa di antara keduanya selama dosa-dosa besar dijauhi.” HR. Muslim. “Hendaklah kalian shalat malam, kerana ia adalah adat orang yang salih sebelum kalian dan amalan yang mendekatkan diri kepada Rabb kalian serta penghapus kesalahan dan mencegah dosa-dosa.” HR. Al-Hakim. “Sesungguhnya termasuk sebab mendapatkan ampunan adalah memberikan salam dan berkata baik.” HR. Al-Kharaithi “Mahukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang dapat menghapus dosa dan mengangkat darajat. Mereka menjawab ya, wahai Rasulullah. Beliau berkata sempurnakan wudhu’ ketika masa sulit dan memperbanyak langkah ke masjid serta menunggu solat satu ke solat yang lain, kerana hal itu adalah ribath.” HR. Muslim dan At-Tirmidzi. Demikian amalan penghapus dosa. Semoga kita senantiasa mampu mengindari perbuatan dosa. Astaghfiruloohal 'adzhiiim... ! Amin...! Wallahu a'lam bish-shawab. Baca juga Risalah Ramadhan Referensi Al-Quran dan Terjemahannya Depag RI, Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Fiqh Sunnah, Tafsir Ibn Katsir, dll. ManusiaTak Luput Salah dan Dosa, Ini 5 Syarat Bertaubat. Suandri Ansah Kamis, 24 Maret 2022 - 20:00 WIB. Ilustrasi. Foto: LANGIT7.ID, Jakarta - Semua manusia pasti pernah melakukan kesalahan dan dosa, sebab manusia tempatnya luput dan salah. Namun, dibanding kesalahan manusia, rahmat dan pengampunan Allah sangatlah besar.SIAPA di antara kita yang tidak pernah berbuat dosa? Siapa di antara kita yang tidak pernah bersalah terhadap Tuhannya? Dan apakah engkau mengira, kesalahan-kesalahan kita hanya kita sendiri yang melakukannya dan belum pernah dilakukan orang lain? Sama sekali tidak. Sehari pun kita tidak bisa seperti malaikat yang sama sekali tidak pernah berbuat maksiat terhadap Allah dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya. Akan tetapi kita adalah manusia yang sangat mungkin berbuat kesalahan. Setiap hamba Allah yang shalih yang pernah engkau temui, pastilah ia pernah berbuat kesalahan dan dosa. BACA JUGA Benarkah Wudhu Dapat Menggugurkan Dosa? Ibnu Mas’ud berkata kepada para sahabat yang mengikutinya, “Kalau kalian mengetahui dosa-dosaku, tentulah kalian akan melempariku dengan batu,” Rasulullah bersabda, “Jikalau kalian tidak berbuat dosa, niscaya Allah akan menggantikanmu dengan suatu kaum yang pernah berbuat dosa, hingga mereka memohon ampunan dan Allah mengampuni mereka,” HR. Muslim. Kita tak akan luput dari kesalahan-kesalahan tersebut bahkan kita tidak bakal terhindar darinya. Karena itu, marilah kita usir setan dengan istighfar yang bersumber dari hati kita atas kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa kita yang telah lalu. BACA JUGA Kebaikan dan Dosa, Mintalah Fatwa pada Hatimu Marilah kita perbaiki taubat kita kepada Allah. Hendaknya taubat kita benar-benar bersumber dari hati yang bersih, hingga sesuai dengan firman Allah, “Ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi,” Al-A’raf 23.[] Sumber Tazkiyyatun Nufus
Terjemahandari pepatah arab tersebut kurang lebih: "Manusia adalah tempatnya salah dan lupa". Meskipun manusia tempatnya lupa, bukan berarti harus melupakan hehehe. Seseorang yang lupa maka dia termasuk terkena udzur yang tidak dikenai dosa.